Perbedaan Resistor Biru dan Kuning

Diposting pada

Pendahuluan

Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang sangat penting dalam rangkaian listrik. Resistor berfungsi untuk mengatur arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Ada berbagai jenis resistor yang tersedia di pasaran, dan salah satunya adalah resistor dengan warna biru dan kuning.

Resistor Biru

Resistor dengan warna biru adalah jenis resistor dengan nilai resistansi tertentu. Nilai resistansi resistor biru dapat dilihat dari kode warna pada tubuh resistor tersebut. Kode warna pada resistor biru biasanya terdiri dari tiga atau empat gelang warna.

Gelang pertama dan gelang kedua menunjukkan dua digit angka yang harus dibaca bersama-sama. Misalnya, jika gelang pertama berwarna biru dan gelang kedua berwarna hitam, maka nilai resistansi resistor tersebut adalah 16 ohm.

Gelang ketiga menunjukkan faktor pengali (multiplier) yang harus dikalikan dengan nilai resistansi yang diberikan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Misalnya, jika gelang ketiga berwarna merah, maka faktor pengali adalah 100. Dalam hal ini, nilai resistansi resistor biru adalah 16 x 100 = 1600 ohm atau 1.6 kiloohm.

Jika resistor biru memiliki gelang keempat, gelang tersebut menunjukkan toleransi resistor. Toleransi resistor adalah batas kesalahan pada nilai resistansi yang diberikan oleh gelang pertama, gelang kedua, dan gelang ketiga. Gelang keempat pada resistor biru biasanya berwarna perak atau emas.

Resistor Kuning

Seperti resistor biru, resistor kuning juga memiliki nilai resistansi tertentu yang dapat dilihat dari kode warna pada tubuh resistor tersebut. Kode warna pada resistor kuning juga terdiri dari tiga atau empat gelang warna.

Baca Juga :  Perbedaan Fin Panjang dan Pendek

Gelang pertama dan gelang kedua pada resistor kuning menunjukkan dua digit angka yang harus dibaca bersama-sama. Misalnya, jika gelang pertama berwarna kuning dan gelang kedua berwarna hitam, maka nilai resistansi resistor tersebut adalah 49 ohm.

Gelang ketiga pada resistor kuning menunjukkan faktor pengali yang harus dikalikan dengan nilai resistansi yang diberikan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Misalnya, jika gelang ketiga berwarna cokelat, maka faktor pengali adalah 10. Dalam hal ini, nilai resistansi resistor kuning adalah 49 x 10 = 490 ohm atau 0.49 kiloohm.

Resistor kuning juga dapat memiliki gelang keempat yang menunjukkan toleransi resistor. Gelang keempat pada resistor kuning biasanya berwarna perak atau emas, sama seperti resistor biru.

Perbedaan Antara Resistor Biru dan Kuning

Perbedaan utama antara resistor biru dan kuning terletak pada nilai resistansi. Resistor biru memiliki nilai resistansi yang lebih tinggi daripada resistor kuning. Misalnya, jika resistor biru memiliki nilai resistansi 1.6 kiloohm, maka resistor kuning hanya memiliki nilai resistansi 0.49 kiloohm.

Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada kode warna yang digunakan pada tubuh resistor. Resistor biru menggunakan warna biru untuk menunjukkan digit angka pertama, sementara resistor kuning menggunakan warna kuning untuk tujuan yang sama.

Hal lain yang membedakan resistor biru dan kuning adalah faktor pengali yang digunakan. Resistor biru menggunakan faktor pengali 100, sedangkan resistor kuning menggunakan faktor pengali 10.

Kesimpulan

Dalam rangkaian listrik, resistor biru dan kuning memiliki perbedaan dalam hal nilai resistansi, kode warna, dan faktor pengali. Resistor biru memiliki nilai resistansi yang lebih tinggi daripada resistor kuning, dan keduanya memiliki kode warna yang berbeda untuk menunjukkan nilai resistansi dan faktor pengali.

Baca Juga :  Perbedaan Yamaha Mio Z dan Honda Beat: Mana yang Lebih Unggul?

Mengetahui perbedaan antara resistor biru dan kuning dapat membantu dalam memilih resistor yang sesuai dengan kebutuhan rangkaian listrik. Penting untuk memahami kode warna pada tubuh resistor dan memperhitungkan nilai resistansi yang dibutuhkan dalam merancang sebuah rangkaian listrik yang efisien.