Jagoweb.id – Drive C: dikomputer umumnya dipakai untuk menginstall sistem operasi Windows, untuk drive D: mungkin berisi partisi data kalian, serta juga untuk drive E: atau F: mungkin berisi DVD atau CD. Sedangkan untuk Drive G: mungkin untuk Flash USB.
Pada awalnya PC IBM memakai sistem operasi CP/M (Control Program for Microcomputers) yang tidak mempunyai hardisk. PC tersebut hanya mempunyai satu floppy drive, serta hanya itu saja. Apabila kamu ingin menambahkan satu floppy drive lagi maka kamu wajib untuk mengeluarkan uang sebesar $1000 atau Rp. 10 juta. Floppy yang pertama untuk menjalankan sistem operasi serta untuk floppy yang kedua untuk menjalankan aplikasi.
Jadi Drive A: dan B: merupakan tempat untuk floppy disk berawal, serta ini merupakan standart yang sudah dilakukan IBM PC. Sejak hardware berkembang dengan pesat serta tiap-tiap hardisk itu sudah ditambahkan ke dalam komputer, sistem operasi menjadi bagian yang penting serta tiap-tiap hardisk ditambahkan di dalam bentuk Drive C:.
Kenapa default drive di komputer yang memakai Windows adalah drive C? Ada sebuah masa yangmana komputer itu menjadi sebuah barang mewah yang tidak dimiliki oleh tiap-tiap orang. Hanya perusahaan – perusahaan atau juga lembaga – lembaga pemerintahaan saja yang menggunakannya. Tetapi, masa – masa itu kini sudah berlalu, saat ini komputer telah menjadi bagian dari kebutuhan hidup manusia. Komputer ini mempunyai peranan besar di dalam membuat hidup kita menjadi lebih mudah.
Setelah drive C, drive selanjutnya itu diberi label D, E serta seterusnya. Sebagai tambahan, pada saat menghubungkan flash disk maka kita itu akan mendapatkan drive F dan G
Cara Mengatasi Drive C: Yang Penuh
1. Menghapus File-File Pribadi
Solusi pertama, pastinya dengan menghapus file–file pribadi. Kalian dapat menyeleksi file–file mana saja yang sekiranya dapat dihapus, atau juga memindahkannya ke media penyimpanan lain.
Untuk file ini umumnya bisa kalian cari di folder:
- Dokumen
- Pictures
- Downloads
- Music
- Video
Biasanya tanpa kita sadari, size data yang tersimpan di folder-folder itu dapat mencapai 3GB (atau bahkan lebih). Sehingga perlu di cek.
2. Menghapus Temporary File dari Sistem
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seiring penggunaan PC atau laptop, cache yang ada di perangkat tersebut akan terus bertambah.
Nah untuk, ikuti cara ini untuk bisa menghilangkan data cache tersebut:
- Tekan tombol Windows dan R
- Ketik Temp lalu klik OK
- Hapus semua folder dan file di sana
Ulangi juga:
- Tekan tombol Windows dan R
- Ketik %Temp% (dengan persen) lalu klik OK
- Hapus semua data yang ada di sana
Kalian juga dapat memakai aplikasi Disk Cleanup:
- Pertama klik kanan Drive C
- Klik Properties
- Pilih Disk Cleanup
- Ikuti prosesnya
Sekarang seluruh data cache di komputer atau laptop kalian itu akan hilang. Nah sampai disini harusnya drive C yang tadinya penuh itu sudah jadi kosong.
3. Gunakan Storage Sense
Untuk para pengguna Windows 10 kalian dapat pakai fitur ini. Sebenarnya fungsinya ini kurang lebih sama seperti sebelumnya (untuk delete data cache). Tapi lebih otomatis.
Caranya ialah begini:
- Pada kolom search, kalian ketik storage sense
- Pastikan kolomnya itu sudah On
- Klik menu Configure Storage Sense or run it now
- Setelah itu klik tombol Clean
- Tinggal tunggu selesai prosesnya.
4. Hapus Aplikasi
Selanjutnya aplikasi. Sebatas untuk informasi saja, biasanya ini aplikasi standar tersebut berukuran sekitar 60MB sampai 100MB. Ini hanya aplikasi-aplikasi yang tergolong ringan.
Meski ukurannya relatif kecil, tapi apabila kalian punya software semacam tersebut di dalam jumlah banyak, pasti akan menumpuk serta memakan banyak kapasitas memori.
Belum lagi ada file cache dari aplikasi itu, yang bisa membuat kapasitas drive semakin penuh.
Ikuti langkah berikut:
- Klik Start pada Windows lalu buka Control Panel (Bisa juga pakai search)
- Setelah itu klik Uninstall a Program
- Atur seleksi pada kolom Size dari yang terbesar
- Nah, nanti akan terlihat aplikasi apa saja yang memiliki size besar. Untuk sekedar contoh tampilan seperti ini:
Apabila sudah, tinggal uninstall saja.
5. Menghapus Data Cache Browser
Sama dengan sistem, browser tersebut juga akan menyimpan cache secara otomatis, pada saat kalian mengunjungi suatu situs atau blog.
Nah, kondisi tersebut bisa terjadi disebabkan karna browser kalian telah menyimpan cache dari situs tersebut.
Efeknya, biasanya browser tersebut dapat atau bisa menyimpan file sampai pada ratusan MB. Bahkan sekian GB apabila tidak pernah dibersihkan.
Ikuti langkah ini:
- Buka menu titik tiga di kanan atas
- Masuk ke Pengaturan
- Kemudian klik Hapus Data Browsing
- Clear semua history browsing di sana
6. Menambah Kapasitas Drive C:
Menambah kapasitas drive C ini merupakan solusi terakhir yang bisa dilakukan. Terutama apabila kalian masih memakai 1 harddisk atau juga SSD di dalam perangkat.
Ikuti langkah ini dulu:
- Klik tombol Windows + R
- Kemudian ketik devmgmt.msc lalu klik Enter
- Buka menu Disk Drive
Kalau terdapat satu di sana, berarti kapasitas drive C bisa kita tambah. Caranya ialah dengan memakai aplikasi Disk Management.
Kalain juga dapat memakai aplikasi lainnya. Contohnya ialah seperti Easus Partition Tools, atau juga software sejenisnya.
Efek Komputer atau Laptop Apabila Drive Sistem Penuh
Efek drive C penuh tersebut tentu ada banyak. Misalnya:
- Membuat komputer kalian itu menjadi melambat
- Kalian tidak dapat memasang aplikasi lagi
- Menyimpan file, atau juga proses salin menjadi tidak bisa
- Muncul error tertentu di aplikasi yang sering dipakai.
- Dan lain-lain.
Demikianlah penjelasan mengenai Cara Mengatasi Drive C: Yang Penuh.