Kode ICD 10 Parotitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diposting pada

Pendahuluan

Parotitis adalah peradangan pada kelenjar ludah parotis yang terletak di depan telinga dan di bawah tulang rahang. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Dalam sistem klasifikasi penyakit, parotitis memiliki kode ICD 10 tertentu yang digunakan untuk diagnosis dan tujuan pelaporan medis.

Kode ICD 10 Parotitis

Menurut International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD), parotitis memiliki kode ICD 10 A07.2. Kode ini mengacu pada “infeksi usus dengan infeksi parotitis” dan digunakan oleh profesional medis untuk mengidentifikasi dan melaporkan kasus parotitis.

Penyebab Parotitis

Parotitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Infeksi Virus: Parotitis umumnya dipicu oleh infeksi virus, terutama virus parotitis, yang lebih dikenal dengan sebutan virus gondongan atau mumps. Virus ini menular melalui percikan air liur saat batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi.

2. Infeksi Bakteri: Beberapa kasus parotitis juga disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae atau Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke kelenjar ludah parotis melalui saluran ludah yang tersumbat atau terblokir.

Gejala Parotitis

Parotitis dapat menimbulkan beberapa gejala yang dapat dikenali, antara lain:

1. Pembengkakan pada Kelenjar Parotis: Salah satu gejala utama parotitis adalah pembengkakan pada kelenjar ludah parotis di depan telinga. Pembengkakan ini biasanya terjadi pada satu sisi wajah, tetapi dapat pula melibatkan kedua sisi.

2. Rasa Sakit atau Tidak Nyaman: Pembengkakan kelenjar parotis dapat menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman saat mengunyah atau berbicara. Rasa sakit ini dapat menjalar ke telinga sebelah yang terkena.

Baca Juga :  Perbedaan Dioda 4148 dengan 4007

3. Demam dan Kehilangan Nafsu Makan: Parotitis seringkali disertai dengan demam dan kehilangan nafsu makan. Demam ini biasanya ringan hingga sedang, tetapi dapat meningkat pada kasus yang lebih parah.

4. Kesulitan Membuka Mulut: Pada beberapa kasus, parotitis dapat menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut sepenuhnya karena pembengkakan yang signifikan pada kelenjar parotis.

Pengobatan Parotitis

Pengobatan parotitis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi:

1. Terapi Simptomatik: Untuk mengurangi gejala parotitis, seperti rasa sakit dan demam, dapat diberikan obat pereda nyeri dan antipiretik yang diresepkan oleh dokter.

2. Terapi Antibiotik: Jika parotitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan mengonsumsi antibiotik sesuai dosis dan waktu yang ditentukan.

3. Pemulihan Mandiri: Parotitis yang disebabkan oleh infeksi virus umumnya membaik dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi banyak cairan, dan menjaga kebersihan mulut dan gigi. Mengompres kelenjar parotis dengan air hangat juga dapat membantu mengurangi pembengkakan.

Kesimpulan

Kode ICD 10 parotitis adalah A07.2 dan digunakan untuk mengklasifikasikan infeksi usus dengan infeksi parotitis. Parotitis sendiri dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti virus gondongan atau mumps, serta infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae atau Staphylococcus aureus. Gejala parotitis meliputi pembengkakan pada kelenjar parotis, rasa sakit, demam, dan kesulitan membuka mulut. Pengobatan parotitis melibatkan terapi simptomatik, terapi antibiotik jika diperlukan, dan pemulihan mandiri. Jika Anda mengalami gejala parotitis, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga :  Bahaya Tidak Bab Seminggu: Mengapa Penting untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan?