Drama TTS (Teater Tanpa Kata) adalah sebuah bentuk seni teater yang menggunakan gerakan tubuh, mimik, dan ekspresi wajah sebagai alat komunikasi utama, tanpa adanya dialog atau kata-kata yang diucapkan oleh para aktornya. Drama TTS juga dikenal dengan sebutan pantomim.
Sejarah Drama TTS
Drama TTS berasal dari Prancis pada abad ke-17, di mana seniman seperti Jean Gaspard Deburau dan Etienne Decroux mempopulerkan bentuk seni ini melalui pertunjukan di Paris. Namun, bentuk seni ini telah ada sejak zaman Yunani kuno, di mana seniman seperti Sophocles dan Euripides menggunakan gerakan tubuh dan ekspresi wajah untuk menggambarkan kisah-kisah dalam drama mereka.
Di Indonesia, drama TTS mulai dikenal pada tahun 1970-an melalui pertunjukan di televisi. Salah satu tokoh yang terkenal dalam seni ini adalah Teguh Karya, yang memperkenalkan drama TTS ke panggung teater Indonesia.
Jenis-jenis Drama TTS
Ada beberapa jenis drama TTS yang sering dipentaskan di Indonesia, antara lain:
1. Drama TTS Komedi
Drama TTS komedi adalah jenis drama TTS yang mengandung unsur humor dan lucu. Pertunjukan ini bertujuan untuk membuat penonton tertawa dan menghibur.
2. Drama TTS Tragedi
Drama TTS tragedi adalah jenis drama TTS yang mengandung unsur kesedihan dan penderitaan. Pertunjukan ini bertujuan untuk membuat penonton merenung dan terharu.
3. Drama TTS Romantis
Drama TTS romantis adalah jenis drama TTS yang mengandung unsur cinta dan hubungan antara dua orang. Pertunjukan ini bertujuan untuk membuat penonton terpesona dan terharu.
4. Drama TTS Aksi
Drama TTS aksi adalah jenis drama TTS yang mengandung unsur aksi dan kekerasan. Pertunjukan ini bertujuan untuk membuat penonton terkesan dengan aksi dan gerakan yang ditampilkan oleh para aktor.
Cara Membuat Pertunjukan Drama TTS
Untuk membuat pertunjukan drama TTS, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:
1. Cerita atau Skrip
Sebelum membuat pertunjukan drama TTS, perlu ada sebuah cerita atau skrip yang akan dipentaskan. Cerita ini bisa berupa kisah nyata atau fiksi, yang ditulis dalam bentuk skrip.
2. Aktor
Pertunjukan drama TTS membutuhkan aktor yang dapat mengkomunikasikan cerita dengan gerakan tubuh, mimik, dan ekspresi wajah. Aktor yang dipilih harus memiliki kemampuan dalam seni tari atau teater.
3. Kostum dan Properti
Pertunjukan drama TTS membutuhkan kostum dan properti yang sesuai dengan cerita yang akan dipentaskan. Kostum dan properti ini harus dipilih dengan cermat dan disesuaikan dengan karakter dan latar belakang cerita.
4. Latihan dan Rehearsal
Pertunjukan drama TTS membutuhkan latihan dan rehearsal yang intensif untuk mempersiapkan para aktor dalam mengekspresikan cerita dengan gerakan tubuh, mimik, dan ekspresi wajah.
Manfaat Menonton Drama TTS
Menonton pertunjukan drama TTS memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan Kreativitas
Drama TTS mengandalkan gerakan tubuh, mimik, dan ekspresi wajah sebagai alat komunikasi utama. Menonton pertunjukan drama TTS dapat memberikan inspirasi dan ide-ide baru dalam berkreasi dan berkarya.
2. Meningkatkan Empati
Drama TTS mengandung banyak cerita dan kisah yang dapat membuat penonton merasakan empati terhadap karakter dalam cerita tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam memahami perasaan dan pikiran orang lain.
3. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Drama TTS mengandalkan gerakan tubuh, mimik, dan ekspresi wajah sebagai alat komunikasi utama. Menonton pertunjukan drama TTS dapat membantu meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi secara nonverbal.
Kesimpulan
Drama TTS adalah bentuk seni teater yang menggunakan gerakan tubuh, mimik, dan ekspresi wajah sebagai alat komunikasi utama. Drama TTS berasal dari Prancis pada abad ke-17 dan telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1970-an. Ada beberapa jenis drama TTS yang sering dipentaskan di Indonesia, antara lain drama TTS komedi, tragedi, romantis, dan aksi. Menonton pertunjukan drama TTS memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan kreativitas, empati, dan keterampilan komunikasi.