Analisa Tren Akuisisi Developer dan Publisher Game

Diposting pada

Industri game telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan developer dan publisher game yang bermunculan di seluruh dunia. Tidak hanya itu, akuisisi antara perusahaan pun semakin sering terjadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tren akuisisi developer dan publisher game yang sedang terjadi saat ini.

Apa itu Akuisisi?

Akuisisi adalah suatu proses di mana suatu perusahaan membeli saham mayoritas atau seluruh saham dari perusahaan lain. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas bisnis atau memperoleh keuntungan dari perusahaan yang diakuisisi. Dalam industri game, akuisisi biasanya dilakukan oleh perusahaan besar untuk mengakuisisi perusahaan kecil atau start-up yang memiliki game yang sedang populer.

Alasan Akuisisi Developer dan Publisher Game

Ada banyak alasan mengapa perusahaan besar melakukan akuisisi terhadap developer dan publisher game. Salah satu alasan utamanya adalah untuk memperoleh game yang sedang populer. Dalam industri game, game yang sedang populer biasanya memiliki potensi keuntungan yang besar. Oleh karena itu, perusahaan besar akan berusaha untuk mengakuisisi developer dan publisher game yang memiliki game yang sedang populer untuk memperoleh keuntungan tersebut.

Selain itu, akuisisi juga dilakukan untuk memperluas portofolio game perusahaan. Dalam industri game, portofolio game yang beragam sangat penting. Hal ini dilakukan untuk menarik minat para gamer dan meningkatkan penjualan. Dengan mengakuisisi developer dan publisher game, perusahaan besar dapat memperoleh portofolio game yang lebih beragam dan menarik.

Baca Juga :  Profil JMX Phantom: Serba-Serbi Kemampuan dan Kelebihannya

Contoh Akuisisi Developer dan Publisher Game

Berikut ini adalah beberapa contoh akuisisi developer dan publisher game yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir:

1. Microsoft dan Mojang

Pada tahun 2014, Microsoft mengakuisisi Mojang, pengembang game Minecraft, dengan harga sekitar 2,5 miliar dolar. Alasan utama Microsoft melakukan akuisisi ini adalah untuk memperoleh game Minecraft yang sedang populer dan memperluas portofolio game Xbox.

2. Tencent dan Supercell

Pada tahun 2016, Tencent mengakuisisi Supercell, pengembang game mobile populer seperti Clash of Clans dan Clash Royale, dengan harga sekitar 8,6 miliar dolar. Alasan utama Tencent melakukan akuisisi ini adalah untuk memperoleh game mobile yang sedang populer dan memperluas bisnis di pasar game mobile.

3. Electronic Arts dan Respawn Entertainment

Pada tahun 2017, Electronic Arts mengakuisisi Respawn Entertainment, pengembang game populer seperti Titanfall, dengan harga sekitar 455 juta dolar. Alasan utama Electronic Arts melakukan akuisisi ini adalah untuk memperoleh game yang sedang populer dan memperluas portofolio game EA.

Tren Akuisisi Developer dan Publisher Game Saat Ini

Saat ini, tren akuisisi developer dan publisher game masih terus berlangsung. Hal ini terbukti dari beberapa akuisisi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu akuisisi terbaru adalah akuisisi Microsoft terhadap ZeniMax Media, perusahaan induk dari Bethesda Softworks, dengan harga sekitar 7,5 miliar dolar. Dengan akuisisi ini, Microsoft dapat memperoleh game populer seperti The Elder Scrolls dan Fallout.

Tren akuisisi developer dan publisher game saat ini juga dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Beberapa perusahaan game kecil atau start-up mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi ini. Oleh karena itu, perusahaan besar dapat melihat kesempatan untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan tersebut dengan harga yang lebih murah.

Baca Juga :  Kunci Jawaban TTS Pintar 2021: Temukan Semua Jawaban TTS Pintar di Sini!

Kesimpulan

Akuisisi developer dan publisher game merupakan tren yang terus terjadi dalam industri game. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh game yang sedang populer dan memperluas portofolio game perusahaan. Beberapa akuisisi terbaru seperti akuisisi Microsoft terhadap ZeniMax Media menunjukkan bahwa tren ini masih akan terus berlangsung di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa akuisisi juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan dengan baik sebelum melakukan akuisisi.