Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Diposting pada

Soerjono Soekanto adalah seorang sosiolog ternama asal Indonesia yang banyak memberikan kontribusi dalam bidang sosial. Salah satu konsep yang sangat terkenal dari Soerjono Soekanto adalah tentang perubahan sosial. Dalam tulisan ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pandangan Soerjono Soekanto tentang perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat.

Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan sosial merujuk pada perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial terjadi ketika terdapat pergeseran dalam norma, nilai, dan pola perilaku masyarakat. Perubahan sosial bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung pada konteks dan dampaknya terhadap masyarakat.

Faktor-faktor Perubahan Sosial

Soerjono Soekanto mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan sosial. Pertama, faktor ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi, dan pola distribusi kekayaan. Faktor-faktor ini dapat memicu perubahan dalam struktur sosial dan pola kehidupan masyarakat.

Faktor kedua adalah faktor politik. Perubahan sosial dapat terjadi ketika terjadi perubahan dalam pemerintahan, sistem politik, atau kebijakan publik. Misalnya, adanya revolusi politik atau perubahan dalam sistem pemerintahan dapat membawa perubahan sosial yang signifikan.

Faktor ketiga adalah faktor budaya. Budaya merupakan sistem nilai, norma, dan simbol-simbol yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Perubahan sosial dapat terjadi ketika terdapat pergeseran dalam budaya masyarakat, seperti perubahan dalam gaya hidup, adat istiadat, atau bahasa yang digunakan.

Jenis-jenis Perubahan Sosial

Soerjono Soekanto membagi perubahan sosial menjadi beberapa jenis. Pertama, perubahan sosial dapat bersifat evolusi, yaitu perubahan yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang. Contohnya adalah perubahan dalam teknologi atau perkembangan ilmu pengetahuan.

Baca Juga :  Alasan Masuk FMIPA

Kedua, perubahan sosial dapat bersifat revolusi, yaitu perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dan melibatkan perubahan struktural yang mendalam. Contohnya adalah revolusi industri yang terjadi di Eropa pada abad ke-18.

Ketiga, perubahan sosial dapat bersifat evolusi-revolusi, yaitu perubahan yang terjadi melalui kombinasi antara evolusi dan revolusi. Contohnya adalah perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Dampak Perubahan Sosial

Perubahan sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Salah satu dampaknya adalah terjadinya pergeseran sosial. Perubahan sosial dapat mengubah struktur sosial, peran sosial, dan pola hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat.

Perubahan sosial juga dapat membawa dampak ekonomi. Misalnya, perubahan dalam teknologi dapat mengubah cara kerja dan produksi dalam suatu masyarakat. Perubahan ekonomi ini dapat berdampak pada tingkat penghasilan, kesempatan kerja, dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, perubahan sosial juga dapat membawa dampak budaya. Perubahan dalam budaya dapat mempengaruhi gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma dalam masyarakat. Hal ini dapat menciptakan konflik budaya atau pergeseran dalam identitas sosial masyarakat.

Kesimpulan

Soerjono Soekanto merupakan sosok penting dalam bidang sosiologi di Indonesia, dan konsep perubahan sosial yang dikemukakannya memiliki relevansi yang kuat dalam memahami dinamika masyarakat. Perubahan sosial merupakan fenomena yang melibatkan pergeseran dalam norma, nilai, dan pola perilaku masyarakat. Faktor-faktor seperti ekonomi, politik, dan budaya dapat mempengaruhi terjadinya perubahan sosial.

Perubahan sosial dapat berbagai jenis, seperti evolusi, revolusi, atau kombinasi keduanya. Dampak perubahan sosial dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam struktur sosial, ekonomi, dan budaya. Oleh karena itu, pemahaman tentang perubahan sosial menjadi penting dalam memahami perubahan yang terjadi dalam masyarakat kita.