Pengenalan
SWL dan WLL adalah istilah yang sering digunakan dalam industri kargo dan pengangkutan. Kedua istilah ini merujuk pada kapasitas beban maksimum yang dapat ditangani oleh suatu peralatan atau alat angkut. Meskipun keduanya berkaitan dengan beban, ada perbedaan penting antara SWL dan WLL yang perlu dipahami. Artikel ini akan membahas perbedaan antara SWL dan WLL secara detail.
SWL (Safe Working Load)
SWL adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan kapasitas beban maksimum yang aman yang dapat ditangani oleh suatu peralatan atau alat angkut. SWL biasanya dinyatakan dalam satuan berat, seperti ton atau kilogram. SWL selalu lebih rendah dari kapasitas maksimum peralatan atau alat angkut tersebut.
SWL merupakan angka yang menunjukkan berat maksimum yang dapat ditangani dengan aman oleh peralatan atau alat angkut tersebut dalam kondisi operasional normal. SWL didasarkan pada pengujian dan perhitungan yang dilakukan oleh produsen peralatan atau alat angkut.
WLL (Working Load Limit)
WLL juga merujuk pada kapasitas beban maksimum yang dapat ditangani oleh suatu peralatan atau alat angkut. Namun, perbedaan utama antara SWL dan WLL terletak pada cara perhitungan dan penggunaannya.
WLL adalah angka yang menunjukkan berat maksimum yang dapat ditangani oleh suatu peralatan atau alat angkut dalam kondisi kerja normal. WLL didasarkan pada faktor keamanan yang ditetapkan oleh standar industri dan lembaga pengatur yang berlaku. Faktor keamanan ini memastikan bahwa peralatan atau alat angkut tersebut dapat menangani beban dengan aman dan tanpa risiko kegagalan.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara SWL dan WLL adalah pada perhitungan dan faktor keamanan yang digunakan. SWL didasarkan pada perhitungan dan pengujian yang dilakukan oleh produsen peralatan atau alat angkut. Sedangkan WLL didasarkan pada faktor keamanan yang ditetapkan oleh standar industri dan lembaga pengatur yang berlaku.
Dalam penggunaannya, SWL digunakan untuk menentukan batasan beban yang aman untuk suatu peralatan atau alat angkut. Sedangkan WLL digunakan untuk menentukan batasan beban yang aman untuk suatu peralatan atau alat angkut berdasarkan faktor keamanan yang ditetapkan oleh standar industri.
Contoh Penggunaan SWL dan WLL
Sebagai contoh, sebuah derek memiliki kapasitas maksimum 10 ton. Setelah melalui perhitungan dan pengujian, produsen derek menentukan SWL derek tersebut sebesar 8 ton. Ini berarti bahwa derek tersebut dapat menangani beban maksimum 8 ton dengan aman dalam kondisi operasional normal.
Namun, standar industri yang berlaku menetapkan faktor keamanan sebesar 5 untuk derek. Dengan menggunakan faktor keamanan ini, WLL derek tersebut menjadi 6 ton. Ini berarti bahwa derek tersebut dapat menangani beban maksimum 6 ton dengan aman dalam kondisi kerja normal, sesuai dengan standar industri yang berlaku.
Kesimpulan
Dalam industri kargo dan pengangkutan, SWL dan WLL adalah istilah yang penting untuk dipahami. Meskipun keduanya merujuk pada kapasitas beban maksimum, perbedaan utama terletak pada perhitungan dan penggunaannya.
SWL didasarkan pada pengujian dan perhitungan yang dilakukan oleh produsen peralatan atau alat angkut, sedangkan WLL didasarkan pada faktor keamanan yang ditetapkan oleh standar industri dan lembaga pengatur yang berlaku.
Dengan memahami perbedaan antara SWL dan WLL, kita dapat menggunakan dan mengoperasikan peralatan atau alat angkut dengan lebih aman dan sesuai dengan standar industri yang berlaku.