Perbedaan Inverting dan Non-Inverting pada Rangkaian Elektronika

Diposting pada

Perbedaan antara inverting dan non-inverting dalam rangkaian elektronika adalah dua jenis konfigurasi dasar dalam merancang amplifier operasional (op-amp). Inverting dan non-inverting amplifier adalah bentuk paling umum dari amplifier operasional yang digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik.

Inverting Amplifier

Inverting amplifier adalah jenis amplifier operasional di mana sinyal input dihubungkan ke terminal inverting (masukan inverting) op-amp. Pada konfigurasi ini, sinyal input dihubungkan melalui resistor ke terminal inverting dan sinyal output diambil dari terminal output.

Prinsip kerja inverting amplifier adalah menghasilkan output yang berkebalikan polaritasnya dengan input. Artinya, jika sinyal input berubah menjadi positif, sinyal output akan berubah menjadi negatif sebanding dengan faktor penguatan (gain) dari rangkaian.

Perhitungan gain dari inverting amplifier ditentukan oleh rasio nilai resistor input (R1) dan resistor umpan balik (R2) menggunakan rumus: Gain = -R2/R1. Jadi, semakin besar rasio R2/R1, semakin besar pula gain yang dihasilkan oleh amplifier ini.

Non-Inverting Amplifier

Non-inverting amplifier adalah jenis amplifier operasional di mana sinyal input dihubungkan ke terminal non-inverting (masukan non-inverting) op-amp. Pada konfigurasi ini, sinyal input dihubungkan langsung ke terminal non-inverting dan sinyal output diambil dari terminal output.

Prinsip kerja non-inverting amplifier adalah menghasilkan output yang memiliki polaritas yang sama dengan input. Artinya, jika sinyal input berubah menjadi positif, sinyal output juga akan berubah menjadi positif sebanding dengan faktor penguatan (gain) dari rangkaian.

Perhitungan gain dari non-inverting amplifier ditentukan oleh rasio nilai resistor input (R1) dan resistor umpan balik (R2) menggunakan rumus: Gain = 1 + (R2/R1). Jadi, semakin besar rasio R2/R1, semakin besar pula gain yang dihasilkan oleh amplifier ini.

Baca Juga :  Motto Olahraga: Meningkatkan Semangat dan Prestasi

Perbedaan Utama antara Inverting dan Non-Inverting Amplifier

Ada beberapa perbedaan utama antara inverting dan non-inverting amplifier, yaitu:

1. Sinyal Input: Pada inverting amplifier, sinyal input dihubungkan ke terminal inverting (masukan inverting) op-amp, sedangkan pada non-inverting amplifier, sinyal input dihubungkan ke terminal non-inverting (masukan non-inverting) op-amp.

2. Polaritas Output: Inverting amplifier menghasilkan output yang berkebalikan polaritasnya dengan input, sedangkan non-inverting amplifier menghasilkan output dengan polaritas yang sama dengan input.

3. Perhitungan Gain: Perhitungan gain pada inverting amplifier menggunakan rumus Gain = -R2/R1, sedangkan perhitungan gain pada non-inverting amplifier menggunakan rumus Gain = 1 + (R2/R1).

4. Rasio Resistansi: Pada inverting amplifier, resistor input (R1) dan resistor umpan balik (R2) dihubungkan secara seri, sedangkan pada non-inverting amplifier, resistor input (R1) dan resistor umpan balik (R2) dihubungkan secara paralel.

Aplikasi Inverting dan Non-Inverting Amplifier

Inverting dan non-inverting amplifier memiliki aplikasi yang berbeda dalam rangkaian elektronika. Beberapa aplikasi umum dari inverting amplifier meliputi:

– Inverter sinyal

– Filter aktif

– Inverter fase

– Penguat inverting

Sementara itu, beberapa aplikasi umum dari non-inverting amplifier meliputi:

– Buffer

– Penguat tegangan

– Penguat non-inverting

– Filter aktif

Kesimpulan

Dalam rangkaian elektronika, inverting dan non-inverting amplifier merupakan dua jenis konfigurasi dasar dalam merancang amplifier operasional. Inverting amplifier menghasilkan output yang berkebalikan polaritasnya dengan input, sedangkan non-inverting amplifier menghasilkan output dengan polaritas yang sama dengan input. Perhitungan gain pada inverting amplifier menggunakan rumus Gain = -R2/R1, sedangkan perhitungan gain pada non-inverting amplifier menggunakan rumus Gain = 1 + (R2/R1). Kedua jenis amplifier ini memiliki aplikasi yang berbeda dalam rangkaian elektronika. Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaan antara inverting dan non-inverting amplifier, kita dapat merancang dan memilih jenis amplifier yang sesuai dengan kebutuhan spesifik dalam berbagai aplikasi elektronika.