Perbedaan Hirarc dan Hiradc

Diposting pada

Pengenalan

Dalam dunia keselamatan kerja, terdapat dua istilah yang sering digunakan yaitu Hirarc dan Hiradc. Kedua istilah ini berkaitan erat dengan analisis risiko dan penilaian bahaya dalam lingkungan kerja. Meskipun terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan signifikan antara Hirarc dan Hiradc. Artikel ini akan membahas perbedaan antara kedua konsep ini.

Hirarc

Hirarc adalah singkatan dari Hierarchy of Hazard Control atau Hirarki Pengendalian Bahaya. Konsep ini berfokus pada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan bahaya di tempat kerja. Hirarc mengikuti serangkaian langkah berurutan yang dimulai dari penghilangan bahaya hingga pengurangan risiko paling rendah. Berikut adalah langkah-langkah dalam Hirarc:

1. Penghilangan Bahaya: Langkah pertama dalam Hirarc adalah menghilangkan bahaya sepenuhnya. Misalnya, jika ada mesin yang sangat berbahaya, langkah pertama adalah menggantinya dengan mesin yang lebih aman.

2. Substitusi: Jika penghilangan bahaya tidak mungkin dilakukan, langkah selanjutnya adalah menggantikan bahan atau proses yang berbahaya dengan yang lebih aman. Misalnya, mengganti bahan kimia berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya.

3. Pengurangan Risiko: Jika substitusi tidak mungkin dilakukan, langkah berikutnya adalah mengurangi risiko sebanyak mungkin. Misalnya, mengisolasi bahaya dengan menggunakan peralatan pelindung diri.

4. Penerapan Kontrol Administratif: Jika langkah-langkah sebelumnya tidak cukup, maka kontrol administratif dapat diterapkan. Misalnya, menetapkan kebijakan dan prosedur yang membatasi akses ke area berbahaya.

5. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Jika semua langkah sebelumnya tidak cukup untuk mengurangi risiko, maka APD harus digunakan. Misalnya, menggunakan masker atau sarung tangan ketika bekerja dengan bahan berbahaya.

Baca Juga :  Alat untuk Membuat Surat

Hiradc

Hiradc adalah singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Controls atau Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Penentuan Pengendalian. Konsep ini berfokus pada proses identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko di tempat kerja. Berikut adalah langkah-langkah dalam Hiradc:

1. Identifikasi Bahaya: Langkah pertama dalam Hiradc adalah mengidentifikasi semua bahaya yang mungkin ada di tempat kerja. Bahaya dapat berupa benda, bahan, atau kondisi yang dapat menyebabkan cedera atau kerusakan.

2. Penilaian Risiko: Setelah bahaya diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi risiko yang terkait dengan setiap bahaya. Risiko dapat dinilai berdasarkan probabilitas kejadian dan tingkat dampaknya.

3. Penentuan Pengendalian: Setelah risiko dinilai, langkah terakhir adalah menentukan pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko. Pengendalian dapat berupa penghapusan bahaya, pengurangan risiko, atau penerapan langkah-langkah keamanan tambahan.

Perbedaan antara Hirarc dan Hiradc

Meskipun Hirarc dan Hiradc berkaitan erat dengan analisis risiko dan penilaian bahaya, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Perbedaan utama adalah dalam pendekatan dan fokusnya.

Hirarc adalah tentang langkah-langkah pengendalian bahaya yang diurutkan berdasarkan tingkat keefektifannya. Pendekatan Hirarc dimulai dari penghilangan bahaya hingga penggunaan APD sebagai langkah terakhir.

Sementara itu, Hiradc adalah tentang proses identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan pengendalian yang tepat. Pendekatan Hiradc berfokus pada proses dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengurangi risiko di tempat kerja.

Kesimpulan

Dalam dunia keselamatan kerja, Hirarc dan Hiradc adalah dua konsep penting yang berkaitan dengan analisis risiko dan penilaian bahaya. Hirarc berfokus pada langkah-langkah pengendalian bahaya, sementara Hiradc berfokus pada proses identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan pengendalian yang tepat. Keduanya saling melengkapi dan penting untuk menjaga lingkungan kerja yang aman. Dengan menerapkan kedua konsep ini dengan baik, risiko dan bahaya di tempat kerja dapat dikurangi, sehingga meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan karyawan.