Pengertian Perubahan Sosial Menurut William F. Ogburn

Diposting pada

Apa itu Perubahan Sosial?

Perubahan sosial adalah suatu proses di mana masyarakat mengalami pergeseran dalam kehidupan sosial, budaya, dan struktur sosial. Hal ini dapat mencakup perubahan dalam nilai-nilai, norma, kebiasaan, institusi, dan pola interaksi sosial. Perubahan sosial dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti teknologi, politik, ekonomi, demografi, dan budaya.

William F. Ogburn dan Kontribusinya

William Fielding Ogburn adalah seorang sosiolog Amerika yang dikenal sebagai salah satu pendiri bidang sosiologi perubahan sosial. Ia lahir pada tahun 1886 di Alabama dan meninggal pada tahun 1959. Ogburn adalah profesor sosiologi di Universitas Chicago dan Universitas Columbia, serta menjabat sebagai presiden American Sociological Association pada tahun 1949.

Ogburn menyumbangkan berbagai konsep dan teori penting dalam studi perubahan sosial. Salah satu konsep yang paling terkenal adalah “tertundanya budaya” atau “cultural lag”. Menurut Ogburn, perkembangan teknologi seringkali melebihi kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Akibatnya, terjadi kesenjangan antara aspek material dan non-material dalam kehidupan sosial. Contohnya, mungkin terdapat perubahan teknologi baru yang cepat, tetapi nilai-nilai dan norma-norma tradisional masih terus dipertahankan oleh masyarakat.

Teori Tertundanya Budaya (Cultural Lag)

Ogburn menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya tertundanya budaya. Pertama, perubahan teknologi yang cepat. Kemajuan dalam teknologi seringkali mengubah cara masyarakat berinteraksi dan hidup sehari-hari. Namun, nilai-nilai dan norma-norma sosial tidak selalu berubah seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi. Kedua, perubahan dalam pola sosial. Perubahan dalam struktur sosial, seperti urbanisasi atau perubahan dalam pola keluarga, juga dapat menyebabkan terjadinya tertundanya budaya. Ketiga, perubahan dalam lembaga sosial. Lembaga sosial seperti agama, pendidikan, dan pemerintahan juga memiliki peran yang kuat dalam mempengaruhi nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.

Baca Juga :  Wujud Budaya Menurut Koentjaraningrat

Contoh Tertundanya Budaya

Salah satu contoh yang sering dikutip adalah pengenalan mobil sebagai alat transportasi pada awal abad ke-20. Perkembangan mobil yang sangat cepat mengubah cara orang berpergian dan berinteraksi. Namun, nilai-nilai dan norma-norma terkait transportasi seperti penggunaan kuda dan kereta kuda masih tetap dipertahankan oleh sebagian masyarakat. Hal ini menyebabkan adanya ketegangan antara pengguna mobil dengan mereka yang masih mempertahankan cara lama berpergian.

Contoh lainnya adalah pengenalan media sosial dan internet pada era modern. Teknologi ini telah membawa perubahan besar dalam cara orang berkomunikasi dan berinteraksi. Namun, nilai-nilai tradisional seperti privasi dan komunikasi langsung masih menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan teknologi ini, tetapi nilai-nilai dan norma-norma yang telah ada sebelumnya masih tetap relevan.

Implikasi dan Relevansi

Pemahaman tentang konsep tertundanya budaya yang dikemukakan oleh William F. Ogburn memiliki implikasi dan relevansi yang besar dalam studi perubahan sosial. Konsep ini mengingatkan kita bahwa perubahan sosial tidak selalu terjadi secara serentak dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Ini menjelaskan mengapa ada ketegangan dan konflik antara nilai-nilai tradisional dan perkembangan teknologi baru.

Studi perubahan sosial sangat penting dalam memahami dinamika masyarakat. Dengan memahami konsep-konsep seperti tertundanya budaya, kita dapat lebih siap dalam menghadapi perubahan sosial dan membantu masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Sebagai contoh, pemerintah dan lembaga sosial dapat mengembangkan program pendidikan dan pelatihan untuk membantu masyarakat memahami dan mengadopsi teknologi baru dengan lebih baik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, William F. Ogburn adalah seorang sosiolog yang berkontribusi besar dalam studi perubahan sosial. Konsep tertundanya budaya yang dikemukakannya masih relevan dalam konteks masyarakat modern yang terus mengalami perubahan. Perubahan sosial adalah fenomena yang kompleks dan tidak selalu terjadi secara serentak dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman tentang perubahan sosial sangat penting dalam upaya kita untuk memahami dan menghadapi perubahan di masa depan.