Niko Partners, sebuah perusahaan riset pasar yang berbasis di Shanghai, baru-baru ini merilis laporan tentang perilaku gamer di Asia Tenggara. Menurut laporan tersebut, kebanyakan gamers di Asia Tenggara lebih suka bermain game multiplayer dibandingkan game single player.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Niko Partners, sebanyak 72% gamers di Asia Tenggara memilih game multiplayer sebagai game favorit mereka. Sementara itu, hanya 28% gamers yang lebih memilih game single player.
Alasan Mengapa Game Multiplayer Lebih Populer di Asia Tenggara
Ada beberapa alasan mengapa game multiplayer lebih populer di Asia Tenggara. Pertama, game multiplayer memungkinkan para gamers untuk bermain dengan teman-teman mereka secara online. Hal ini membantu para gamers untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka yang mungkin berada di lokasi yang berbeda.
Kedua, game multiplayer menawarkan pengalaman bermain yang lebih menantang dan kompetitif. Para gamers dapat berkompetisi dengan pemain lain di seluruh dunia, sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan dan strategi bermain mereka.
Ketiga, game multiplayer menawarkan kesempatan untuk membentuk komunitas. Para gamers dapat bergabung dengan komunitas yang sama-sama tertarik dengan jenis game yang sama. Hal ini membantu para gamers untuk memperluas jaringan sosial mereka dan meningkatkan pengalaman bermain mereka.
Game Multiplayer yang Populer di Asia Tenggara
Berdasarkan laporan Niko Partners, ada beberapa game multiplayer yang sangat populer di Asia Tenggara. Salah satunya adalah game Mobile Legends: Bang Bang.
Mobile Legends: Bang Bang adalah game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang dikembangkan oleh Moonton. Game ini sangat populer di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Game ini memiliki lebih dari 100 juta unduhan di seluruh dunia.
Game lain yang populer di Asia Tenggara adalah PUBG Mobile dan Free Fire. Kedua game ini adalah game battle royale yang cukup populer di seluruh dunia. PUBG Mobile dikembangkan oleh Tencent Games, sedangkan Free Fire dikembangkan oleh Garena.
Pengaruh Game Multiplayer pada Industri Game di Asia Tenggara
Menurut laporan Niko Partners, popularitas game multiplayer memiliki pengaruh yang signifikan pada industri game di Asia Tenggara. Perusahaan game di Asia Tenggara mulai mengembangkan game multiplayer yang lebih menarik dan kompetitif untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
Selain itu, popularitas game multiplayer juga membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan game di Asia Tenggara. Perusahaan game dapat mengembangkan konten tambahan untuk game multiplayer dan menjualnya kepada para gamers sebagai item dalam game atau sebagai DLC (Downloadable Content).
Kesimpulan
Berdasarkan laporan Niko Partners, kebanyakan gamers di Asia Tenggara lebih suka bermain game multiplayer dibandingkan game single player. Alasan mengapa game multiplayer lebih populer di Asia Tenggara antara lain karena memungkinkan para gamers untuk bermain dengan teman-teman mereka secara online, menawarkan pengalaman bermain yang lebih menantang dan kompetitif, dan menawarkan kesempatan untuk membentuk komunitas.
Game multiplayer yang populer di Asia Tenggara antara lain Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, dan Free Fire. Popularitas game multiplayer memiliki pengaruh yang signifikan pada industri game di Asia Tenggara, membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan game di Asia Tenggara.