Mamalia air pemakan tumbuhan TTS atau yang biasa disebut sebagai Trichechus manatus adalah hewan yang hidup di laut, sungai, dan perairan yang tenang di daerah tropis. Hewan ini menjadi salah satu jenis mamalia laut yang terancam punah dan perlu untuk dilestarikan.
Deskripsi Fisik
Mamalia air pemakan tumbuhan TTS memiliki ukuran tubuh yang besar, bisa mencapai panjang sekitar 3-4 meter dan beratnya bisa mencapai 590 kg. Tubuhnya yang gemuk dan bulat membuatnya terlihat lucu dan menggemaskan. Hewan ini memiliki warna kulit yang berbeda-beda, mulai dari abu-abu, kecoklatan, hingga cokelat tua. Sementara itu, pada bagian perut dan dada, warna kulitnya lebih muda dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.
Perilaku
Mamalia air pemakan tumbuhan TTS adalah hewan yang sangat ramah dan suka bermain dengan manusia. Mereka juga sangat cerdas dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hewan ini dapat berenang dengan kecepatan 8-9 km/jam dan dapat menahan napas hingga 20 menit. Mereka gemar hidup dalam kelompok atau kawanan dan sering berada di dekat pantai atau perairan dangkal.
Asal Usul
Mamalia air pemakan tumbuhan TTS berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan, mulai dari Meksiko, Karibia, hingga ke Brasil. Hewan ini juga ditemukan di perairan di sekitar Kepulauan Karibia, Florida, dan Teluk Meksiko. Saat ini, populasi TTS yang masih hidup di alam liar hanya sekitar 13.000 ekor saja.
Makanan
Mamalia air pemakan tumbuhan TTS adalah hewan herbivora yang memakan tumbuhan air, seperti rumput laut dan ganggang. Hewan ini dapat menghabiskan waktu sekitar 6-8 jam dalam sehari untuk mencari makanan. Namun, karena habitat aslinya semakin berkurang, mereka seringkali harus berpindah ke perairan yang lebih jauh untuk mencari makanan.
Ancaman Terhadap TTS
Saat ini, populasi mamalia air pemakan tumbuhan TTS semakin menurun di alam liar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah perburuan, kerusakan habitat, dan polusi. TTS juga seringkali menjadi korban perangkap nelayan yang menangkap ikan dengan jaring atau pukat. Selain itu, kerusakan habitat akibat pembangunan perumahan, pelabuhan, dan industri juga membuat populasi TTS semakin menurun. Polusi air juga menjadi ancaman serius bagi hewan ini karena dapat merusak kualitas air dan makanan yang ada di perairan.
Upaya Pelestarian
Untuk menjaga populasi mamalia air pemakan tumbuhan TTS, beberapa upaya pelestarian telah dilakukan, seperti melestarikan habitat, melarang penangkapan dan perburuan, serta melakukan kampanye untuk mengurangi polusi pada perairan. Beberapa negara yang memiliki populasi TTS juga membentuk taman nasional sebagai tempat perlindungan dan penelitian tentang hewan ini. Selain itu, beberapa organisasi non-profit juga berupaya untuk menyelamatkan TTS dari kepunahan.
Kesimpulan
Mamalia air pemakan tumbuhan TTS merupakan salah satu jenis hewan yang perlu dilindungi dan dilestarikan. Populasi TTS semakin menurun akibat berbagai faktor, seperti perburuan, kerusakan habitat, dan polusi. Untuk menjaga keberlangsungan hidup hewan ini, perlu ada upaya pelestarian yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-profit, dan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat menjaga keberadaan TTS sebagai salah satu kekayaan alam yang ada di dunia ini.