Laut Diantara Rusia dan Alaska: Sejarah, Perdebatan, dan Isu Lingkungan

Diposting pada

Laut Bering, atau yang dalam bahasa Rusia disebut dengan Beringovo More, adalah laut yang terletak di antara Rusia dan Alaska. Laut ini dinamakan sesuai dengan penjelajah Rusia, Vitus Bering, yang menemukannya pada tahun 1728. Selama berabad-abad, lautan ini telah menjadi jalur perdagangan penting bagi penduduk asli di sekitarnya, serta menjadi sumber konflik antara Rusia dan Amerika Serikat.

Sejarah Laut Bering

Pada abad ke-18, Rusia dan Inggris bersaing untuk menguasai perdagangan bulu laut di wilayah Alaska dan sekitarnya. Penjelajah Rusia, Vitus Bering, menemukan lautan yang terletak di antara Rusia dan Alaska pada tahun 1728. Pada tahun 1741, ia kembali ke laut Bering untuk mengeksplorasi lebih lanjut wilayah tersebut dan menemukan Pulau Komandor. Namun, kapalnya karam dan Bering meninggal dunia akibat cuaca buruk dan kurangnya persediaan makanan.

Pada tahun 1867, Amerika Serikat membeli Alaska dari Rusia, termasuk juga wilayah Laut Bering. Selama Perang Dunia II, Laut Bering menjadi jalur penting bagi pasukan Amerika Serikat yang berangkat ke Uni Soviet sebagai bagian dari aliansi antara kedua negara. Setelah perang berakhir, lautan ini menjadi wilayah perdagangan penting bagi ikan dan menjadi jalur migrasi bagi berbagai spesies laut.

Perdebatan Laut Bering

Wilayah laut yang terletak di antara Rusia dan Alaska ini telah menjadi sumber konflik antara kedua negara. Pada tahun 1976, Amerika Serikat dan Uni Soviet menandatangani perjanjian yang mengatur batas zona ekonomi eksklusif di Laut Bering. Namun, perjanjian ini masih menjadi perdebatan bagi negara-negara di sekitar lautan tersebut.

Baca Juga :  Jalan Bebas Hambatan TTS: Meningkatkan Mobilitas dan Perekonomian

Perdebatan terbesar terkait Laut Bering adalah tentang hak pengelolaan sumber daya alam di wilayah tersebut. Kedua negara memiliki hak untuk mengeksploitasi sumber daya alam di zona ekonomi eksklusif mereka masing-masing, namun masih terjadi perselisihan terkait penangkapan ikan secara berlebihan. Selain itu, terdapat isu lingkungan yang mempengaruhi lautan ini, seperti perubahan iklim dan polusi laut.

Isu Lingkungan di Laut Bering

Laut Bering memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk berbagai spesies ikan, mamalia laut, dan burung laut. Namun, lautan ini juga mengalami tekanan lingkungan akibat aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan secara berlebihan, polusi laut, dan perubahan iklim.

Penangkapan ikan secara berlebihan telah mengancam populasi ikan tertentu di Laut Bering, seperti salmon dan cod. Polusi laut juga menjadi masalah serius di wilayah tersebut, terutama di sekitar pelabuhan dan jalur pelayaran. Selain itu, perubahan iklim juga mempengaruhi kehidupan di lautan ini, seperti peningkatan suhu air laut, pencairan es laut, dan peningkatan keasaman laut.

Kesimpulan

Laut Bering adalah wilayah laut yang terletak di antara Rusia dan Alaska. Wilayah ini telah menjadi sumber konflik antara kedua negara terkait hak pengelolaan sumber daya alam di wilayah tersebut. Selain itu, terdapat isu lingkungan yang mempengaruhi lautan ini, seperti penangkapan ikan secara berlebihan, polusi laut, dan perubahan iklim. Diperlukan kerjasama dan kesepakatan yang kuat antara negara-negara yang terlibat untuk menjaga keberlanjutan kehidupan di Laut Bering.