Kode ICD 10 Tinea Korporis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diposting pada

Apa Itu Tinea Korporis?

Tinea korporis, juga dikenal sebagai kurap, adalah infeksi jamur yang mempengaruhi kulit pada bagian tubuh tertentu. Infeksi ini disebabkan oleh jamur dermatofit yang umumnya hidup di kulit manusia dan hewan peliharaan. Tinea korporis dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi jamur, seperti handuk atau pakaian.

Kode ICD 10 Tinea Korporis

Kode ICD 10 untuk tinea korporis adalah B35.6. Kode ini digunakan oleh tenaga medis dalam mendiagnosis dan mencatat penyakit ini dalam catatan medis pasien. Kode ICD 10 membantu memudahkan pengelompokan dan analisis data penyakit di tingkat global.

Penyebab Tinea Korporis

Tinea korporis disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit, seperti Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, atau Microsporum canis. Jamur-jamur ini dapat hidup di permukaan kulit dan menginfeksi tubuh ketika ada kondisi yang mendukung pertumbuhan mereka, seperti lingkungan yang lembap atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi atau dengan benda yang terkontaminasi jamur juga dapat menyebabkan penyebaran infeksi.

Gejala Tinea Korporis

Tinea korporis biasanya ditandai oleh munculnya bercak merah yang terasa gatal dan bersisik pada kulit tubuh. Bercak ini dapat membesar seiring waktu dan membentuk tepi yang jelas. Di tengah bercak, kulit mungkin tampak normal atau sedikit mengelupas. Beberapa gejala lain yang mungkin muncul termasuk:

  • Perasaan gatal yang intens
  • Sensasi terbakar atau nyeri pada area yang terinfeksi
  • Kulit yang kering atau pecah-pecah
  • Pembengkakan atau kemerahan di sekitar bercak
Baca Juga :  Cidro Artinya: Apa yang Dimaksud dengan Cidro dalam Bahasa Indonesia yang Santai?

Diagnosis Tinea Korporis

Untuk mendiagnosis tinea korporis, dokter akan memeriksa kulit yang terinfeksi dan mungkin akan mengambil sampel kulit untuk diperiksa di laboratorium. Sampel kulit ini akan diperiksa di bawah mikroskop atau ditanamkan dalam media agar untuk menumbuhkan jamur. Hasil pemeriksaan akan membantu dokter memastikan diagnosis dan menentukan perawatan yang tepat.

Pengobatan Tinea Korporis

Perawatan tinea korporis biasanya melibatkan penggunaan antijamur topikal, seperti krim atau salep antijamur. Produk antijamur ini harus dioleskan langsung ke area yang terinfeksi setiap hari sesuai dengan petunjuk dokter. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat antijamur oral jika infeksi terlalu luas atau tidak merespons perawatan topikal.

Selain pengobatan, menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan juga penting dalam mengelola tinea korporis. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Mencuci tangan dengan sabun secara teratur
  • Menghindari berbagi handuk, pakaian, atau barang-barang pribadi dengan orang lain
  • Menggunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat
  • Menjaga area yang terinfeksi tetap kering dan bersih
  • Membersihkan dan mendisinfeksi benda-benda yang mungkin terkontaminasi jamur

Pencegahan Tinea Korporis

Untuk mencegah terjadinya tinea korporis, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Mencuci tangan secara teratur
  • Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur
  • Menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau hewan peliharaan yang terinfeksi
  • Menggunakan sandal atau sepatu di tempat umum, terutama di area yang lembap
  • Menghindari berbagi barang-barang pribadi, seperti handuk atau pakaian

Kesimpulan

Tinea korporis adalah infeksi jamur pada kulit yang dapat menyebabkan bercak merah yang gatal dan bersisik. Infeksi ini disebabkan oleh jamur dermatofit dan dapat menyebar melalui kontak langsung atau melalui benda yang terkontaminasi jamur. Diagnosis tinea korporis melibatkan pemeriksaan kulit dan pengujian laboratorium. Perawatan melibatkan penggunaan antijamur topikal atau oral, serta menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan. Untuk mencegah infeksi, menjaga kebersihan pribadi dan menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi sangatlah penting.