Kode ICD 10 Kista Ovarium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diposting pada

Kode ICD 10 adalah sistem pengkodean yang digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai macam penyakit dan kondisi medis. Salah satu kondisi yang diidentifikasi dalam sistem ini adalah kista ovarium. Kista ovarium adalah benjolan yang terbentuk di dalam atau di sekitar ovarium, organ reproduksi wanita yang menghasilkan telur dan hormon. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang kode ICD 10 untuk kista ovarium, penyebabnya, gejalanya, dan juga pengobatannya.

Kode ICD 10 untuk Kista Ovarium

Kode ICD 10 untuk kista ovarium adalah N83.0. Kode ini mengacu pada kista ovarium non-neoplastik, yang berarti kista tersebut bukanlah tumor ganas. Kista ovarium non-neoplastik dapat terbentuk akibat berbagai faktor, seperti ketidakseimbangan hormon, gangguan ovulasi, atau infeksi.

Penyebab Kista Ovarium

Kista ovarium dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

1. Gangguan hormon: Ketidakseimbangan hormon, seperti kadar estrogen yang tinggi, dapat menyebabkan pembentukan kista ovarium.

2. Gangguan ovulasi: Jika ovulasi terganggu, misalnya karena sindrom ovarium polikistik (PCOS), kista ovarium dapat terbentuk.

3. Endometriosis: Kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim juga tumbuh di luar rahim. Jaringan endometrium yang tumbuh di ovarium dapat membentuk kista.

4. Infeksi: Infeksi pada organ reproduksi, seperti salpingitis atau radang panggul, dapat menyebabkan pembentukan kista ovarium.

5. Faktor genetik: Beberapa jenis kista ovarium dapat bersifat herediter atau diturunkan dalam keluarga.

Gejala Kista Ovarium

Gejala kista ovarium dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis kista. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul meliputi:

Baca Juga :  Obat Penghilang Kutil di Apotik: Solusi Ampuh Mengatasi Kutil dengan Mudah

1. Nyeri panggul: Rasa sakit atau ketidaknyamanan di area panggul adalah salah satu gejala yang sering terjadi.

2. Perubahan menstruasi: Kista ovarium dapat menyebabkan perubahan pola menstruasi, seperti haid yang lebih berat atau tidak teratur.

3. Nyeri saat berhubungan intim: Beberapa wanita dengan kista ovarium mengalami nyeri saat melakukan hubungan intim.

4. Perubahan berat badan: Beberapa kista ovarium dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak dijelaskan oleh faktor lain.

5. Gejala pencernaan: Kista ovarium yang lebih besar dapat menekan organ di sekitarnya dan menyebabkan gejala seperti perut kembung, mual, atau sulit buang air besar.

Pengobatan Kista Ovarium

Pengobatan untuk kista ovarium akan bergantung pada faktor-faktor seperti ukuran kista, gejala yang dialami, dan apakah kista bersifat ganas atau tidak. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi:

1. Pengamatan: Jika kista ovarium kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan teratur untuk melihat apakah kista berubah ukuran atau menghilang dengan sendirinya.

2. Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat hormonal, seperti kontrasepsi hormonal, untuk membantu mengatur hormon dan mencegah pembentukan kista baru.

3. Pembedahan: Jika kista ovarium besar, menyebabkan gejala yang parah, atau diduga bersifat ganas, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat kista.

4. Terapi hormonal: Setelah pembedahan, terapi hormonal mungkin direkomendasikan untuk mengatur hormon dan mencegah kista ovarium baru.

Kesimpulan

Kode ICD 10 untuk kista ovarium adalah N83.0. Kista ovarium dapat disebabkan oleh gangguan hormon, gangguan ovulasi, endometriosis, infeksi, atau faktor genetik. Gejala kista ovarium dapat bervariasi, termasuk nyeri panggul, perubahan menstruasi, nyeri saat berhubungan intim, perubahan berat badan, dan gejala pencernaan. Pengobatan untuk kista ovarium bergantung pada faktor-faktor individu dan dapat mencakup pengamatan, obat-obatan, pembedahan, dan terapi hormonal. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.