Kode ICD 10 Astigmatisme: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diposting pada

Astigmatisme adalah gangguan penglihatan yang umum terjadi, di mana mata tidak dapat memfokuskan cahaya dengan sempurna ke retina. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat objek dengan jelas, baik pada jarak dekat maupun jauh. Dalam sistem klasifikasi medis, astigmatisme telah diberi kode ICD 10 untuk memudahkan identifikasi dan pengobatan. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kode ICD 10 astigmatisme, termasuk penyebab, gejala, dan pengobatan yang tersedia.

Apa Itu Kode ICD 10 Astigmatisme?

Kode ICD 10 astigmatisme adalah H52.2. ICD (International Classification of Diseases) adalah sistem klasifikasi medis yang digunakan secara internasional untuk mengklasifikasikan berbagai penyakit dan gangguan. Kode ICD 10 digunakan untuk mengidentifikasi astigmatisme pada rekam medis dan memudahkan penyedia layanan kesehatan dalam memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Astigmatisme

Astigmatisme terjadi ketika kornea mata atau lensa mata tidak memiliki bentuk yang sempurna. Biasanya, kornea dan lensa mata memiliki bentuk bulat seperti bola, sehingga cahaya dapat difokuskan dengan baik ke retina. Namun, pada penderita astigmatisme, kornea atau lensa mata dapat memiliki bentuk tidak teratur atau elips, sehingga menyebabkan cahaya terfokus pada beberapa titik di belakang retina, bukan pada retina itu sendiri.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan astigmatisme meliputi:

1. Kelainan genetik atau bawaan: Astigmatisme dapat menjadi kondisi bawaan dan diwariskan dari orang tua.

2. Perubahan bentuk kornea: Cedera mata atau operasi mata sebelumnya dapat mengubah bentuk kornea dan menyebabkan astigmatisme.

3. Kerusakan lensa mata: Lensa mata yang rusak atau terluka juga dapat menyebabkan astigmatisme.

Baca Juga :  Proses dan Dinamika Nenek Moyang Indonesia sehingga Terbentuk Keragaman

Gejala Astigmatisme

Beberapa gejala yang mungkin muncul pada penderita astigmatisme antara lain:

1. Penglihatan kabur atau buram pada jarak dekat maupun jauh.

2. Kesulitan membaca atau melihat objek dengan jelas.

3. Mata cepat lelah atau tegang saat membaca atau melihat objek dalam waktu lama.

4. Sakit kepala atau migrain yang terjadi setelah melakukan aktivitas visual intensif.

5. Mata terasa perih atau gatal.

Diagnosis Astigmatisme

Untuk mendiagnosis astigmatisme, seorang ahli mata akan melakukan pemeriksaan mata menyeluruh. Pemeriksaan ini meliputi tes penglihatan, pengukuran ketajaman visual, dan pemeriksaan kornea dan lensa mata menggunakan alat khusus. Jika terdiagnosis astigmatisme, dokter akan mencatatnya dalam rekam medis pasien dengan menggunakan kode ICD 10 H52.2.

Pengobatan Astigmatisme

Pengobatan astigmatisme tergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dialami oleh pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:

1. Kacamata atau lensa kontak: Penggunaan kacamata atau lensa kontak dengan koreksi astigmatisme dapat membantu memperbaiki penglihatan dan mengurangi gejala yang dialami. Kacamata atau lensa kontak akan disesuaikan dengan kebutuhan penglihatan setiap pasien.

2. Operasi refraktif: Untuk kasus astigmatisme yang lebih parah, operasi refraktif seperti LASIK atau PRK dapat menjadi pilihan pengobatan. Operasi ini bertujuan untuk mengubah bentuk kornea agar cahaya dapat terfokus dengan baik ke retina.

3. Orthokeratology: Metode ini menggunakan lensa khusus yang dipakai dalam waktu tidur untuk meratakan bentuk kornea. Efeknya dapat bertahan sepanjang hari sehingga penggunaan lensa tidak diperlukan saat beraktivitas.

Kesimpulan

Astigmatisme adalah gangguan penglihatan yang umum terjadi akibat bentuk kornea atau lensa mata yang tidak sempurna. Kode ICD 10 astigmatisme, yaitu H52.2, digunakan untuk mengidentifikasi kondisi ini dalam rekam medis. Astigmatisme dapat menyebabkan penglihatan kabur, kesulitan membaca, serta gejala lainnya. Diagnosis astigmatisme dapat dilakukan melalui pemeriksaan mata oleh seorang ahli mata. Pengobatan astigmatisme meliputi penggunaan kacamata atau lensa kontak, operasi refraktif, atau metode orthokeratology. Jika Anda mengalami gejala astigmatisme, segeralah berkonsultasi dengan ahli mata untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.