Bentuk Interaksi Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Diposting pada

Pengenalan

Interaksi sosial adalah fenomena yang terjadi ketika individu-individu dalam masyarakat saling berhubungan dan berinteraksi. Salah satu teori yang membahas bentuk-bentuk interaksi sosial adalah teori yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, seorang sosiolog terkemuka asal Indonesia. Dalam teorinya, Soekanto mengidentifikasi beberapa bentuk interaksi sosial yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa bentuk interaksi sosial menurut Soekanto.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

1. Interaksi Sosial Simpatik

Interaksi sosial simpatik terjadi ketika individu-individu saling berbagi perasaan atau emosi yang sama. Misalnya, ketika kita berduka bersama dengan teman yang kehilangan anggota keluarganya, kita merasakan emosi yang sama dan saling memberikan dukungan.

2. Interaksi Sosial Harmonis

Interaksi sosial harmonis terjadi ketika individu-individu dalam masyarakat saling bekerja sama dan hidup dalam harmoni. Misalnya, dalam sebuah keluarga, anggota-anggota keluarga saling membantu dan mendukung satu sama lain untuk mencapai kebahagiaan bersama.

3. Interaksi Sosial Konflik

Interaksi sosial konflik terjadi ketika terdapat perbedaan kepentingan atau konflik antara individu-individu dalam masyarakat. Misalnya, dalam dunia politik, terkadang terjadi konflik antara partai politik yang memiliki pandangan atau kepentingan yang berbeda.

4. Interaksi Sosial Kompetisi

Interaksi sosial kompetisi terjadi ketika individu-individu bersaing satu sama lain untuk mencapai tujuan atau mendapatkan sumber daya yang terbatas. Misalnya, dalam dunia bisnis, perusahaan-perusahaan bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.

5. Interaksi Sosial Kooperatif

Interaksi sosial kooperatif terjadi ketika individu-individu dalam masyarakat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, dalam sebuah proyek tim, anggota tim saling berkolaborasi dan berbagi ide untuk mencapai kesuksesan proyek tersebut.

Baca Juga :  Perbedaan Keris Jogja dan Solo

6. Interaksi Sosial Konsolidasi

Interaksi sosial konsolidasi terjadi ketika individu-individu dalam masyarakat membentuk kelompok-kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, dalam lingkungan kerja, individu-individu yang memiliki keahlian yang sama dapat membentuk sebuah asosiasi untuk meningkatkan kualitas kerjanya.

7. Interaksi Sosial Simbolik

Interaksi sosial simbolik terjadi ketika individu-individu dalam masyarakat saling berkomunikasi melalui simbol-simbol atau tanda-tanda. Misalnya, dalam bahasa, kata-kata digunakan sebagai simbol untuk menyampaikan makna dan komunikasi antarindividu.

Kesimpulan

Berbagai bentuk interaksi sosial yang telah diidentifikasi oleh Soerjono Soekanto memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana individu-individu dalam masyarakat berhubungan dan berinteraksi satu sama lain. Penting bagi kita untuk memahami bentuk-bentuk interaksi sosial ini agar dapat membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari.