Tahun 1957 menjadi momen bersejarah bagi manusia, ketika Sputnik 1 diluncurkan ke orbit Bumi oleh Uni Soviet. Namun, tahukah Anda bahwa di dalam Sputnik 2 ada seorang anjing yang menjadi makhluk hidup pertama yang berhasil mencapai luar angkasa? Ya, anjing itu bernama Laika.
Siapa Sebenarnya Laika?
Laika adalah seekor anjing jalanan betina yang ditemukan di jalanan Moskow oleh tim seleksi yang mencari hewan-hewan yang cocok untuk program luar angkasa Uni Soviet. Laika dipilih karena ia berukuran kecil, berusia sekitar dua tahun, dan memiliki sifat yang cocok untuk menjalani pelatihan yang diperlukan.
Laika kemudian diberi pelatihan intensif untuk menghadapi kondisi yang mungkin terjadi selama penerbangan ke luar angkasa. Hal ini termasuk pelatihan untuk makan makanan kering yang dikemas dalam bentuk gelatin dan minum air yang dicampur dengan oksigen. Ia juga dilatih untuk mengenakan pakaian ruang angkasa yang dirancang khusus untuknya.
Bagaimana Laika Dapat Terbang ke Luar Angkasa?
Pada tanggal 3 November 1957, Laika bersama Sputnik 2 diluncurkan dari fasilitas peluncuran di Kazakhstan. Sayangnya, tidak ada sistem yang dirancang untuk membawa Laika kembali ke Bumi, sehingga nasibnya menjadi misterius.
Beberapa sumber menyatakan bahwa Laika meninggal beberapa jam setelah peluncuran akibat stres dan panas yang berlebihan. Namun, ada pula sumber yang mengatakan bahwa Laika hidup selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal akibat kekurangan oksigen atau kepanasan.
Bagaimana Dampak Laika Terhadap Program Antariksa Uni Soviet?
Meskipun Laika tidak berhasil kembali ke Bumi, ia tetap menjadi simbol keberanian dan pengorbanan. Laika juga menjadi saksi sejarah keberhasilan Uni Soviet dalam memimpin perlombaan luar angkasa pada tahun 1950-an dan 1960-an.
Namun, kematian Laika juga menimbulkan kontroversi dan kritik dari kalangan aktivis hak-hak hewan dan masyarakat umum. Hal ini memaksa Uni Soviet untuk menghentikan praktik penggunaan hewan dalam program luar angkasanya.
Apa yang Kita Pelajari dari Kisah Laika?
Kisah Laika menjadi pengingat bagi kita bahwa eksplorasi luar angkasa adalah proses yang berisiko tinggi, dan bahwa keberhasilan dalam bidang ini seringkali datang dengan pengorbanan yang besar. Namun, kita juga harus memastikan bahwa pengorbanan tersebut dilakukan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Laika juga menginspirasi kita untuk terus mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam bidang luar angkasa. Dalam beberapa dekade terakhir, manusia telah berhasil melakukan berbagai misi eksplorasi ke planet-planet lain, mengirim wahana antariksa ke luar tata surya, dan bahkan mendirikan stasiun luar angkasa. Semua ini tidak mungkin terjadi tanpa pengorbanan dan inovasi yang dilakukan oleh para ilmuwan dan insinyur.
Kesimpulan
Anjing pertama di luar angkasa, Laika, telah menjadi sejarah dan simbol keberanian dan pengorbanan. Meskipun ia tidak berhasil kembali ke Bumi, ia tetap menjadi saksi sejarah keberhasilan Uni Soviet dalam memimpin perlombaan luar angkasa pada tahun 1950-an dan 1960-an. Namun, kematian Laika juga menjadi pengingat bagi kita bahwa eksplorasi luar angkasa adalah proses yang berisiko tinggi, dan bahwa pengorbanan tersebut harus dilakukan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. Laika juga menginspirasi kita untuk terus mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam bidang luar angkasa, sehingga manusia dapat terus menjelajahi alam semesta yang luas.