Kode ICD 10 BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diposting pada

Pendahuluan

Kode ICD 10 BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) merujuk pada suatu kondisi di mana kelenjar prostat mengalami pembesaran yang tidak bersifat kanker. Meskipun tidak bersifat ganas, BPH dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan BPH.

Penyebab BPH

Penyebab pasti dari BPH belum diketahui secara pasti, namun faktor-faktor berikut ini diduga berperan dalam perkembangan kondisi ini:

1. Perubahan hormonal: Perubahan kadar hormon pada pria seiring bertambahnya usia diyakini berkontribusi terhadap pembesaran kelenjar prostat.

2. Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan BPH dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini.

3. Faktor lingkungan: Pola makan yang tidak sehat, gaya hidup yang kurang aktif, dan paparan zat kimia tertentu dapat mempengaruhi pembesaran kelenjar prostat.

Gejala BPH

Pada tahap awal, BPH mungkin tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, seiring dengan pembesaran kelenjar prostat, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin dialami:

1. Sering buang air kecil, terutama pada malam hari (nokturia).

2. Kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine.

3. Aliran urine yang lemah atau terputus-putus.

4. Perasaan tidak tuntas setelah buang air kecil.

5. Nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil.

Diagnosis BPH

Untuk mendiagnosis BPH, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan, seperti:

1. Pemeriksaan rektal digital: Dokter memeriksa prostat dengan memasukkan jari yang dilumasi ke dalam rektum untuk mengevaluasi ukuran dan keadaan prostat.

2. Pemeriksaan urine: Tes urine dapat membantu memastikan bahwa gejala buang air kecil yang dialami tidak disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

Baca Juga :  Apakah ASKES Bisa Dicairkan?

3. Pemeriksaan darah: Tes darah dapat membantu mengevaluasi fungsi ginjal dan mengidentifikasi adanya kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala serupa.

Pengobatan BPH

Ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengelola BPH, termasuk:

1. Perubahan gaya hidup: Menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi alkohol dan kafein berlebih dapat membantu mengurangi gejala BPH.

2. Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu yang membantu mengurangi pembesaran kelenjar prostat dan mengurangi gejala yang terkait.

3. Terapi laser: Dalam beberapa kasus, terapi laser dapat digunakan untuk menghilangkan sebagian jaringan prostat yang membesar.

4. Operasi: Jika gejala BPH sangat mengganggu atau pengobatan lain tidak efektif, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar prostat yang membesar.

Kesimpulan

BPH atau Benign Prostatic Hyperplasia adalah kondisi di mana kelenjar prostat mengalami pembesaran yang tidak bersifat kanker. Meskipun tidak berbahaya, BPH dapat menyebabkan gejala yang mengganggu. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Perubahan gaya hidup sehat dan pengobatan medis dapat membantu mengelola gejala BPH dan meningkatkan kualitas hidup Anda.