Ikatan Kovalen Koordinasi adalah

Diposting pada

Ikatan kovalen koordinasi, juga dikenal sebagai ikatan kovalen terkoordinasi atau ikatan kovalen datif, merupakan salah satu jenis ikatan kimia yang terjadi antara dua atom dengan penggunaan pasangan elektron bersama. Dalam ikatan ini, satu atom menyumbangkan pasangan elektron kepada atom lain, membentuk sebuah ikatan yang kuat dan stabil.

Ikatan kovalen koordinasi sering terjadi antara atom-atom nonlogam, seperti nitrogen, oksigen, dan halogen. Dalam ikatan ini, atom yang menyumbangkan pasangan elektron disebut donor, sedangkan atom yang menerima pasangan elektron disebut akseptor. Pasangan elektron bersama yang terbentuk antara donor dan akseptor inilah yang menjaga kestabilan ikatan.

Salah satu contoh ikatan kovalen koordinasi yang umum adalah ikatan antara amonia (NH3) dengan ion logam seperti besi (Fe3+). Pada ikatan ini, nitrogen dalam amonia menyumbangkan sepasang elektron ke dalam orbital kosong pada ion besi, membentuk ikatan kovalen yang kuat antara keduanya.

Cara Terbentuknya Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi terbentuk melalui proses yang melibatkan perpindahan pasangan elektron dari donor ke akseptor. Proses ini dapat dijelaskan melalui beberapa langkah berikut:

1. Donor menunjukkan kecenderungan untuk menyumbangkan pasangan elektron. Hal ini terjadi karena atom donor memiliki sepasang elektron yang tidak berpasangan atau memiliki orbital yang dapat menerima pasangan elektron tambahan.

2. Akseptor menunjukkan kecenderungan untuk menerima pasangan elektron. Atom akseptor memiliki orbital yang kosong atau memiliki orbital yang dapat menerima pasangan elektron dari donor.

3. Pasangan elektron yang disumbangkan oleh donor ditransfer ke akseptor, membentuk ikatan kovalen yang kuat antara keduanya. Pasangan elektron bersama ini menjaga kestabilan ikatan dan membentuk struktur molekul yang terkoordinasi.

Baca Juga :  Cara Edit Foto Tembus Pandang di HP Android

Sifat dan Karakteristik Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi memiliki beberapa sifat dan karakteristik yang membedakannya dari jenis ikatan kimia lainnya. Beberapa sifat dan karakteristik tersebut antara lain:

1. Keutamaan elektron. Dalam ikatan ini, satu atom memberikan pasangan elektron kepada atom lain, sehingga satu atom menjadi donor dan atom lain menjadi akseptor. Pasangan elektron bersama ini menjadi pusat ikatan dan menjaga kestabilan struktur molekul.

2. Kekuatan ikatan. Ikatan kovalen koordinasi umumnya memiliki kekuatan yang kuat, karena terjadi perpindahan pasangan elektron dari donor ke akseptor. Kekuatan ikatan ini mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari senyawa yang terbentuk.

3. Kejadian pada senyawa kompleks. Ikatan kovalen koordinasi sering terjadi pada senyawa kompleks, di mana ion logam membentuk ikatan dengan ligan atau molekul yang memiliki pasangan elektron yang tersedia untuk berbagi.

Contoh-contoh Senyawa dengan Ikatan Kovalen Koordinasi

Berikut ini adalah beberapa contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi:

1. Ammonia (NH3) membentuk ikatan dengan ion logam seperti besi (Fe3+).

2. Karbon monoksida (CO) membentuk ikatan dengan ion logam seperti nikel (Ni2+).

3. Air (H2O) membentuk ikatan dengan ion logam seperti aluminium (Al3+).

4. Klorin (Cl2) membentuk ikatan dengan ion logam seperti merkuri (Hg2+).

Kesimpulan

Ikatan kovalen koordinasi adalah jenis ikatan kimia antara dua atom dengan penggunaan pasangan elektron bersama. Dalam ikatan ini, satu atom menyumbangkan pasangan elektron kepada atom lain, membentuk ikatan yang kuat dan stabil. Ikatan kovalen koordinasi umumnya terjadi antara atom-atom nonlogam dan sering terjadi pada senyawa kompleks. Beberapa contoh senyawa dengan ikatan ini adalah amonia, karbon monoksida, air, dan klorin. Dengan memahami sifat dan karakteristik ikatan kovalen koordinasi, kita dapat lebih memahami struktur dan sifat-sifat senyawa yang terbentuk melalui ikatan ini.