Terbentuknya Norma Kelompok

Diposting pada

Pendahuluan

Norma kelompok adalah aturan yang mengatur perilaku anggota dalam suatu kelompok. Norma ini dapat berkembang secara alami melalui interaksi sosial antaranggota kelompok. Proses terbentuknya norma kelompok dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti nilai-nilai budaya, lingkungan sosial, dan pengaruh individu dalam kelompok tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Norma Kelompok

1. Nilai-nilai Budaya

Nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu kelompok mampu membentuk norma-norma kelompok. Nilai-nilai ini bisa berasal dari tradisi, agama, atau kepercayaan yang dimiliki oleh anggota kelompok. Misalnya, dalam suatu kelompok dengan budaya yang menghormati orang tua, norma kelompok akan mendorong anggotanya untuk menghormati dan menghargai orang tua mereka.

2. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial juga berperan penting dalam pembentukan norma kelompok. Ketika anggota kelompok berinteraksi dengan lingkungan yang memiliki norma-norma tertentu, mereka cenderung mengikuti dan mematuhi norma-norma tersebut. Contohnya, jika suatu kelompok tinggal di sebuah desa yang memiliki norma untuk saling gotong royong, norma kelompok yang terbentuk akan mendorong anggotanya untuk membantu satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pengaruh Individu dalam Kelompok

Terdapat individu tertentu dalam kelompok yang memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk norma kelompok. Individu ini bisa menjadi pemimpin kelompok atau memiliki keahlian yang dihormati oleh anggota kelompok lainnya. Apa yang dikatakan atau dilakukan oleh individu ini dapat menjadi contoh bagi anggota kelompok lainnya, sehingga norma kelompok terbentuk berdasarkan pengaruh individu tersebut.

Proses Terbentuknya Norma Kelompok

1. Observasi

Proses terbentuknya norma kelompok dimulai dengan observasi anggota kelompok terhadap perilaku dan tindakan anggota lainnya. Ketika anggota kelompok melihat anggota lain berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dihormati oleh kelompok, mereka cenderung mengikuti perilaku tersebut dan norma kelompok pun mulai terbentuk.

Baca Juga :  Perbedaan Wacana dan Rencana

2. Sanksi Sosial

Norma kelompok juga diperkuat melalui pemberian sanksi sosial. Jika seorang anggota kelompok melanggar norma yang telah terbentuk, anggota kelompok lainnya dapat memberikan sanksi berupa penolakan, ejekan, atau hukuman lainnya. Sanksi-sanksi ini bertujuan untuk mengingatkan anggota kelompok agar mematuhi norma kelompok yang telah ada.

3. Komunikasi dan Kesepakatan

Anggota kelompok berkomunikasi dan berinteraksi secara terus-menerus untuk membahas dan mencapai kesepakatan mengenai norma kelompok yang akan diterapkan. Melalui komunikasi ini, anggota kelompok dapat menyampaikan pendapat, memberikan masukan, dan mencapai kesepakatan bersama mengenai norma kelompok yang dianggap paling sesuai.

4. Internalisasi

Proses terakhir dalam terbentuknya norma kelompok adalah internalisasi. Bagi anggota kelompok yang baru bergabung, mereka perlu belajar dan menginternalisasi norma-norma kelompok tersebut. Internalisasi norma dilakukan melalui proses sosialisasi dalam kelompok, di mana anggota kelompok belajar dan mengadopsi nilai-nilai dan perilaku yang dianggap sesuai oleh kelompok.

Kesimpulan

Terbentuknya norma kelompok dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, lingkungan sosial, dan pengaruh individu dalam kelompok. Proses terbentuknya norma kelompok melibatkan observasi, sanksi sosial, komunikasi, dan internalisasi. Norma kelompok memiliki peran penting dalam menjaga kohesivitas dan keberlangsungan kelompok, serta membentuk identitas dan karakter kelompok tersebut.