5 Contoh Kalimat Krama Alus

Diposting pada

Pengenalan

Krama alus merupakan salah satu bentuk bahasa yang digunakan dalam masyarakat Jawa. Bahasa ini digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua, memiliki status sosial yang lebih tinggi, atau dalam situasi formal. Krama alus memiliki tata bahasa dan kosakata yang berbeda dengan bahasa Jawa sehari-hari. Berikut adalah contoh kalimat dalam bahasa krama alus:

1. “Niku caos ingsun padha ngaturaken karsa.”

Artinya: “Itu adalah kehendak saya.”

Kalimat ini digunakan untuk menyatakan kehendak atau keinginan seseorang dengan sangat sopan. Kata “niku” berarti “itu” dan “caos” berarti “kehendak”. Kata “ingsun” adalah bentuk krama dari kata “aku” yang berarti “saya”. Kata “padha” digunakan untuk menunjukkan kesamaan atau persamaan, dan “ngaturaken” berarti “menyatakan”. Kata “karsa” berarti “kehendak”.

2. “Kulo sampun ngrasa anudhatiya tumrap bapakipun.”

Artinya: “Saya merasa terhormat berada di hadapan bapak.”

Kalimat ini digunakan untuk menyatakan rasa hormat seseorang terhadap seorang laki-laki yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi. Kata “kulo” adalah bentuk krama dari kata “aku” yang berarti “saya”. Kata “sampun” berarti “telah” atau “sudah”. Kata “ngrasa” berarti “merasa”. Kata “anudhatiya” berarti “terhormat”. Kata “tumrap” berarti “di hadapan” dan “bapakipun” berarti “bapak”.

3. “Kula nglurug sembah pangestuipun.”

Artinya: “Saya menurut perintah yang mulia.”

Kalimat ini digunakan untuk menyatakan ketaatan seseorang terhadap perintah atau petunjuk yang diberikan oleh seseorang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi. Kata “kula” adalah bentuk krama dari kata “aku” yang berarti “saya”. Kata “nglurug” berarti “menurut” atau “patuh”. Kata “sembah” berarti “perintah” dan “pangestuipun” berarti “yang mulia”.

Baca Juga :  Bentuk Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekanto

4. “Ingsun saking gusti kangjeng Ratu.”

Artinya: “Saya berasal dari Ratu yang mulia.”

Kalimat ini digunakan untuk menyatakan asal-usul seseorang dari keluarga yang memiliki status sosial yang tinggi atau dari lingkungan kerajaan. Kata “ingsun” adalah bentuk krama dari kata “aku” yang berarti “saya”. Kata “saking” berarti “dari”. Kata “gusti” berarti “yang mulia” dan “kangjeng” berarti “Ratu”.

5. “Sugeng rawuh wonten ipun.”

Artinya: “Selamat datang di tempatnya.”

Kalimat ini digunakan untuk menyambut kedatangan seseorang dengan sangat sopan. Kata “sugeng” berarti “selamat”. Kata “rawuh” berarti “datang” dan “wonten” berarti “di” atau “ada”. Kata “ipun” berarti “tempatnya”.

Kesimpulan

Bahasa krama alus digunakan dalam situasi formal atau untuk menghormati orang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi. Contoh-contoh kalimat di atas adalah beberapa contoh kalimat dalam bahasa krama alus. Dengan menggunakan bahasa krama alus, kita dapat menunjukkan sikap sopan dan menghormati orang lain dengan lebih baik.