Perbedaan NU dan LDII

Diposting pada

Pendahuluan

Di Indonesia terdapat berbagai organisasi keagamaan yang memiliki perbedaan dalam ajaran dan pandangan hidup. Salah satu perbedaan yang cukup terkenal adalah antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara NU dan LDII secara lebih detail.

Sejarah dan Latar Belakang NU

NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1926 oleh Kiai Hasyim Asy’ari, NU memiliki sejarah yang panjang dalam perjuangan melawan penjajahan dan memperjuangkan hak-hak umat Islam. NU juga dikenal sebagai organisasi yang mengedepankan ajaran Islam yang moderat dan toleran.

Sejarah dan Latar Belakang LDII

LDII didirikan pada tahun 1962 oleh Abdul Wahab Chasbullah. Organisasi ini memiliki fokus utama pada dakwah dan pengembangan umat Islam. LDII juga percaya bahwa ajaran Islam harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Pandangan Keagamaan

NU mengikuti paham Sunni yang umum di Indonesia. Mereka mengikuti empat mazhab Sunni yang diterima secara umum, yaitu Mazhab Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hanbali. NU juga menghormati ajaran dan pandangan kelompok lain dalam Islam.

LDII juga mengikuti paham Sunni, tetapi mereka memiliki pandangan yang lebih spesifik dalam hal ajaran Islam. Mereka menganut ajaran Aswaja (Ahlussunnah Wal Jamaah) yang menekankan pentingnya mengikuti ajaran Ahlul Bait, yaitu keluarga Nabi Muhammad SAW.

Perbedaan dalam Penekanan Ajaran

NU mengedepankan ajaran keberagaman dan toleransi. Mereka meyakini bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan mengamalkan ajaran agama mereka sendiri. NU juga sangat aktif dalam kegiatan sosial dan politik, dan mereka memiliki jaringan pesantren yang luas di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Kode ICD 10 Epilepsi: Pemahaman, Klasifikasi, dan Pentingnya Penggunaannya

Sementara itu, LDII memiliki penekanan yang lebih kuat pada pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menganjurkan agar umat Islam mengikuti ajaran Islam secara kaffah, yaitu menyeluruh dan terintegrasi dalam setiap aspek kehidupan. LDII juga memiliki lembaga pendidikan dan mengadakan kegiatan dakwah secara teratur.

Perbedaan dalam Struktur Organisasi

NU memiliki struktur organisasi yang kompleks dengan tingkatan-tingkatan kepengurusan yang jelas. Organisasi ini juga memiliki pemimpin tertinggi yang disebut Rais Am PBNU. Di tingkat lokal, NU memiliki pengurus cabang yang disebut PCNU.

LDII memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana. Mereka memiliki Dewan Pengurus Pusat (DPP) yang bertanggung jawab atas kegiatan organisasi. Di tingkat lokal, LDII memiliki pengurus wilayah yang disebut DPW.

Perbedaan dalam Penerimaan Anggota

NU menerima anggota dari berbagai latar belakang dan mereka tidak membatasi keanggotaan berdasarkan suku, ras, atau budaya. NU juga memiliki sistem keanggotaan yang terbuka dan siapa pun yang ingin bergabung dapat mendaftar.

LDII memiliki proses seleksi ketat untuk menjadi anggota. Mereka bertujuan untuk memastikan bahwa anggotanya benar-benar komitmen dalam menjalankan ajaran Islam dan memiliki pemahaman yang sesuai dengan ajaran LDII. Prosedur dan persyaratan keanggotaan LDII lebih formal dan membutuhkan dukungan anggota lain.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan antara NU dan LDII. NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang mengedepankan ajaran Islam yang moderat dan toleran, sementara LDII memiliki fokus yang lebih kuat pada pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ada perbedaan dalam pandangan dan penekanan ajaran, baik NU maupun LDII memiliki tujuan yang sama yaitu memperjuangkan kepentingan umat Islam dan menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.