Pendahuluan
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) sering kali disalahpahami dan dikaitkan dengan ajaran Islam pada umumnya. Namun, sebenarnya terdapat beberapa perbedaan antara LDII dengan Islam biasa. Artikel ini akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut secara rinci.
Sejarah LDII
LDII didirikan pada tahun 1953 oleh KH. Ahsin Sakho Muhammad dengan tujuan untuk menyebarkan ajaran Islam yang murni dan sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits. LDII berfokus pada dakwah dan pengembangan umat Islam melalui kegiatan sosial dan keagamaan.
Ajaran LDII
Salah satu perbedaan utama antara LDII dengan Islam biasa terletak pada ajaran-ajarannya. LDII mengajarkan bahwa Al-Qur’an harus dipahami secara tafsir, hadits, dan ijma’ (kesepakatan umat Islam). LDII juga menganut paham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan menghormati para ulama sebagai penerang umat.
Kepercayaan LDII
LDII memiliki kepercayaan yang khas, salah satunya adalah keyakinan bahwa Tuhan itu tunggal dan tidak beranak serta tidak diperanakkan. LDII juga meyakini bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang sempurna dan tidak terbatas, serta menerima segala sesuatu yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.
Kegiatan LDII
LDII aktif dalam kegiatan dakwah dan pengembangan umat Islam di masyarakat. Mereka mengadakan pengajian, seminar, dan pelatihan keagamaan secara rutin. LDII juga memiliki lembaga pendidikan Islam, seperti Taman Kanak-Kanak Islam, Madrasah Diniyah, dan Pondok Pesantren.
Kesamaan dengan Islam Biasa
Meskipun terdapat beberapa perbedaan, LDII tetap merupakan bagian dari umat Islam yang berpegang teguh pada ajaran Islam. LDII mengimani bahwa Muhammad adalah nabi terakhir dan Al-Qur’an sebagai kitab suci yang diturunkan Allah kepada umat manusia. Mereka juga melaksanakan ibadah-ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan haji.
Kritik terhadap LDII
LDII pernah mendapatkan kritik dari beberapa pihak yang meragukan keabsahan ajaran dan kegiatan mereka. Beberapa orang menganggap LDII sebagai aliran sesat atau kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Namun, LDII telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan terus berusaha menjelaskan ajaran-ajarannya kepada masyarakat.
Kesimpulan
Secara singkat, perbedaan antara LDII dengan Islam biasa terletak pada ajaran, kepercayaan, dan kegiatan yang dilakukan. LDII memiliki keunikan dan kekhasan dalam menyebarkan ajaran Islam, namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar Islam. Meskipun pernah mendapatkan kritik, LDII terus berupaya menjelaskan ajaran-ajarannya dan berkontribusi dalam pengembangan umat Muslim di Indonesia.